SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
BAB
8
INFORMASI
DALAM PABRIK
INFORMASI
SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR PENTING PENENTU KEBERHASILAN
Pada tahun 1961, D. Ronald Daniel dari McKinsey
& Company, salah satu perusahaan konsultan terbesar di Amerika,
memperkenalkan istilah critical success factor (CSF) atau factor
penting penentu keberhasilan, ia mengungkapkan bahwa terdapat beberapa
aktivitas penting yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi semua
jenis organisasi.
Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan
konsep CSF, mereka akan memusatkan perhatian pada pengidentifikasian CSF dan
kemudia memonitor sampai seberapa jauh mereka telah mencapainya.
SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI
Istilah system pemrosesan transaksi digunakan untuk
menjalankan system informasi yang mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas
perusahaan, mengubah data menjadi informasi, dan menyediakan informasi tersebut
bagi para pengguna yangterdapat di dalam maupun di luar perusahaan.
Figur 8.1 adalah sebuah model system pemrosesan
transaksi. Model ini merupakan turunan dari model system umum perusahaan yang
telah dibahas di Bab 2. Unsur-unsur input, transformasi, dan output dari system
fisik perusahaan berada dibagian bawah. Data dikumpulkan dari system fisik dan
lingkungan, kemudian dimasukkan ke dalam basis data.
Informasi yang mengalir ke lingkungan juga memiliki
arti penting. Sistem pemrosesan transaksi adalah satu-satunya system informasi
yang memiliki tanggung jawab untukmemenuhi kebutuhan informasi dari luar
perusahaan.
Salah satu contoh yang baik dari system pemrosesan
transaksi adalah system digunakan oleh perusahaan-perusahaan
distribusi-perusahaan yang mendistribusikan produk jasa kepada para pelanggannya.
Tinjauan Sistem
Kita akan menggunakan diagram arus data, atau DFD,
untuk mendokumentasikan system. Kita telah menguraikan DFD di Bab 7. DFD
mendokumentasikan suatu system dengan cara yang hierarkis, dan diagram dalam
Figur 8.2 mencerminkan tingkat yang tertinggi.
Seluruh system ditunjukkan oleh kotak yang diberi
label “Sistem distribusi” yang berada di tengah. Unsur-unsur lingkungan yang
berinteraksi dengan system ditunjukkan oleh kotak-kotak dan dihubungkan ke
system oleh panah-panah yang disebut arus data.
Unsur-unsur lingkungan dari system distribusi
meliputi pelanggan, pemasok, ruang persediaan bahan baku, dan manajemen. Arus
data yang menghubungkan perusahaan dengan para pelanggannya cukup mirip dengan
arus yang menghubungkan perusahahaan dengan cara pemasoknya.
Arus data dari system distribusi kepada manajemen
terdiri atas laporan-laporan akuntansi standar.
Semua kecuali dua arus data dalam Figur 8.2 terdiri
atas sumber-sumber daya-daya maya (virtual). Kedua pengecualian tersebut
termasuk arus dari pemasok ke system, yang berjudul pengiriman, dan arus dari
system ke ruang persediaan bahan baku, yang berjudul persediaan.
Subsistem-subsistem Utama dari Sistem Distribusi
Diagram konteks cukup memadai untuk mendefinisikan
batasan system-unsur-unsur lingkungan dan antarmukanya. Akan tetapi, kita perlu
mempelajari lebih banyak proses-proses yang dilaksanakan.
Subsistem ditentukan melalui kotak-kotak tegak yang
diberi nomor dalam Figur 8.3. Subsistem yang pertama berhubungan dengan
pemenuhan pesanan pelanggan, yang kedua dengan perusahaan penggantian
persediaan dari pemasok, dan yang ketiga dengan pemeliharaan buku besar
perusahaan.
Sistem yang Memenuhi Pesanan Pelanggan
Figur 8.4 menunjukkan empat system utama yang
terlibat dalam pemenuhan pesanan pelanggan; entri pesanan, persediaan,
penagihan, dan piutang dagang. Sistem
entri pesanan (order entry system) memasukkan pesenan pelanggan ke dalam
system, system persediaan (inventory
system) memelihara catatan persediaan, system
penagihan (billing system) membuat faktur pelanggan, dan system piutang dagang (accounts receivable
system) menagih uang dari para pelanggan.
Figur 8.4 adalah perluasan dari Proses 1dalam
diagram Nomor 0. Karena alasan ini maka disebut sebagai diagram Nomor 1. Angka
nomor mengacu pada nomor proses yang sama yang terdapat pada DFD pada tingkat
yang lebih tinggi.
Anda akan melihat bahwa beberapa panah terhubung
pada lingkaran-lingkaran kecil dengan angka di dalamnya. Lingkaran tersebut
adalah konektor yang menunjukkan arus data DFD-DFD yang lain. Angka-angka tadi
mengidentifikasikan nomor system dari DFD yang lain.
Sistem
yang Memesan Persediaan Pengganti
Dengan cara yang sama, kita mengidentifikasikan
subsistem-subsistem yang berkaitan dengan pemesanan persediaan pengganti dari
pemasok. Detail ini ditampilkan dalam Figur 8.5, dan disebut diagram Nomor 2. Sistem pembelian (purchasing system)
menerbitkan pesanan pembelian kepada pemasok untuk persediaan yang dibutuhkan. Sistem penerimaan (receiving system)
menerima persediaan, dan system utang
dagang (accounts payable system) melakukan pembayaran.
Sistem yang Menjalankan Proses Buku Besar
Figur 8.6 menunjukkan detail Proses 3 dalam diagram
Nomor 0-memelihara buku besar. Sistem
buku besar (general ledger system) adalah system akuntansi yang
menggabungkan data dari system-sistem akuntansi yang lain dengan tujuan untuk
menyajikan gambaran keuangan operasi perusahaan secara gabungan.
Terdapat dua subsitem yang terkait. Sistem memperbarui buku besar (update
general ledger system) akan membukukan catatan-catatan yang menguraikan
berbagai tindakan dan transaksi ke dalam buku besar. Sistem pembuatan laporan manajemen (prepare management report system)
menggunakan isi buku besar untuk membuat neraca dan laporan laba rugi serta
laporan lainnya.
Berbeda dari DFD sebelumnya, Figur 8.6 termasuk
suatu tempat penyimpanan data (data store)-istilah DFD untuk penyimpanan data
yang relative permanen, seperti file induk atau file historis.
Menempatkan Sistem Pemrosesan Transaksi dalam Perspektif
Bukanlah suatu kebetulan bahwa system pemrosesan
transaksiadalah system informasi pertama yang terkomputerisasi. Selain sebagai
area aplikasi yang paling dapat dipahami, system ini juga berperan sebagai
fondasi dari semua aplikasi yang lain.
SISTEM INFORMASI ORGANISASI
Area-area bisnis perusahaan-keuangan, sumber daya
manusia, layanan informasi, manufaktur, dan pemasaran-menggunakan basis data
yang diproduksi oleh system pemrosesan transaksi, ditambah data dari
sumber-sumber yang lain, untuk menghasilkan informasi yang digunakan oleh para
manajer dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Sistem informasi
dikembangkan untuk setiap area bisnis ini.
Semua system informasi ini merupakan contoh dari system informasi organisasi (organizational
information system).
Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran (marketing information
system-MKIS) memberikan informasi yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran
perusahaan. Model kita untuk sebuah MKIS diiulustrasikan dalam Figur 8.7;
terdiri atas kombinasi antara subsistem input dan output yang terhubung oleh
sebuah basis data.
Subsistem
Output : Setiap subsistem output memberikan informasi
mengenai unsur-unsur penting di dalam bauran pemasaran. Bauran pemasaran (marketing mix) terdiri atas empat unsur utama
yang dikelola oleh manajemen agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
mendapat keuntungan.
Basis
Data : Data yang digunakan oleh subsistem output berasal
dari basis data. Basis data dipopulasi dengan data yang berasal dari tiga
subsistem input.
Subsistem
Input : Seperti yang ditampilkan dalam Figur 8.7, system pemrosesan transaksi (transaction
processing system) mengumpulkan data dari sumber-sumber internal dan
lingkungan lalu memasukkannya ke dalam basis data.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia (human
resources information subsistem-HRIS) memberikan informasi kepada seluruh
manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya manusia perusahaan. Figur
8.8 mengilustrasikan HRIS, dengan menggunakan format yang sama seperti MKIS.
Masing-masing subsistem output dari HRIS akan
menangani aspek-aspek tertentu dari Manajemen SDM: perencanaan, rekrutmen,
pengelolaan tenaga kerja; kompensasi karyawan; memberikan tunjangan kepada
karyawan; dan membuat banyak laporan SDM yang diminta oleh lingkungan, terutama
badan-badang pemerintahan.
Sistem Informasi Manufakur
Sistem
informasi manufaktur (manufacturing information system)
memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan
operasi manufaktur perusahaan. Figur 8.9 mengilustrasikan system informasi
manufaktur, dengan menggunakan format yang sama seperti HRIS dan MKIS.
Sistem Informasi Keuangan
Sistem
informasi keuangan (financial information system) memberikan
informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas
keuangan perusahaan. Figur 8.10 menggunakan format yang sama seperti system
informasi untuk area-area bisnis yang lain.
Sistem Informasi Eksekutif
Sistem
informasi eksekutif (exetive information system-EIS) adalah
suatu system yang memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang
lebih tinggi atas kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dipergunakan pula
istilah system pendukung eksekutif
(executive support system-ESS).
EIS perusahaan biasanya terdiri atas stasiun-stasiun
kerja eksekutif yang terhubung melalui jaringan ke computer pusat. Kondisi ini
disajikan dalam Figur 8.11.
Model EIS juga menunjukkan komposisi computer pusat
yang berhubungan dengan EIS.
Meskipun sudah menjadi pendapat umum bahwa para
eksekutif lebih menyukai ringkasan informasi, terdapat beberapa pengecualian.
Beberapa eksekutif lebih menyukai detail.
Figur 8.12 menunjukkan serangkaian tampilan layar
yang mengilustrasikan proses drill-down. Dalam contoh ini, seorang eksekutif
sedang meninjau data laba dari kategori-kategori produk perusahaan untuk
melihat bagaimana kinerja actual jika dibandingkan dengan anggaran. Anggaran
actual dan anggaran dinyatakan dalam dolar ribuan.
MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
Data dalam basis data ini harus data terbaru
sehingga para pengguna memiliki dasar terbaik untuk membuat keputusan dan
memecahkan masalah.
Dalam merancang basis data-basis data ini, dilakukan
upaya untuk memberikan data historis meskipun terbatas.
Meskipun beberapa data historis telah dimasukkan,
basis data jarang mengandung data historis lebih dari satu tahun. Manajemen
hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM), adalah manajemen
hubungan antara perusahaan dengan pelanggan sehingga baik perusahaan maupun
pelanggannya akan menerima nilai maksimum dari hubungan ini.
Ketika sebuah perusahaan mencoba untuk mempraktikkan
CRM, perusahaan tersebut akan menerapkan sebuah system CRM.
DATA WAREHOUSING
Seperti yang dapat Anda bayangkan, seiring dengan
terakumulasinya data transaksi selama bertahun-tahun, maka volume data akan
menjadi sangat besar. Hanya dalam waktu belakangan ini saja teknologi computer
mampu mendukung suatu system dengan permintaan data berskala besar seperti itu.
Karateristik Data Warehouse
Istilah data warehouse (gudang data) telah diberikan
untuk menjelaskan penyimpanan data yang memiliki karakteristik sebagai berikut
:
·
Kapasitas penyimpanannya sangat besar.
·
Data diakumulasikan dengan menambahkan
catatan-catatan baru.
·
Data dapat diambil dengan mudah.
·
Data sepenuhnya digunakan untuk
pengambilan keputusan, dan tidak digunakan dalam operasi perusahaan
sehari-hari.
Pembuatan dan penggunaan sebuah data warehouse atau
data mart disebut data warehousing dan akan dilakukan oleh suatu system.
Sistem Data Warehousing
Data warehouse adalah bagian utama dari data warehousing
yang memasukkan data ke dalam gudang, mengubah isinya menjadi informasi, dan
menyediakan informasi tersebut kepada para pengguna. Figur 8.13 adalah diagram
dari suatu system data warehousing.
Area pengumpulan adalah tempat dimana data menjalani
ekstraksi, transformasi, dan pemuatan. Suatu proses yang sering kali disingkat
menjadi ETL, proses ekstraksi (extraction) menggabungkan
data dari berbagai macam sumber; proses transformasi
(transformation) membersihkan data, menempatkan dalam suatu format terstandar,
dan membuat ringkasan.
Sistem data warehousing juga mencakup pula komponen
manajemen dan kendali. Komponen ini mirip dengan system manajemen basis data,
yang mengendalikan pergerakan data di sepanjang system.
Bagaimana Data Disimpan dalam Tempat Penyimpanan Data Warehouse
Dalam suatu basis data, seluruh data mengenai subjek
tertentu disimpan bersama dalam satu lokasi, yang biasanya berbentuk sebuah
table.
Tabel
Dimensi : Data pengidentifikasi dan deskriptif akan disimpan
dalam table dimensi (dimension tables). Istilah dimensi mengartikan pemikiran
bahwa data tersebut dapat menjadi basis untuk melihat data dari berbagai sudut
pandang, atau berbagai dimensi. Figur 8.14 mengilustrasikan sebuah table
dimensi untuk entitas atau objek pelanggan.
Tabel
Fakta : Tabel-tabel terpisah yang disebut table fakta (fact
tables) berisi ukuran-ukuran kuantitatif sebuah entitas, objek, atau aktivitas.
Satu contoh table fakta diberikan dalam Figur 8.15. Dalam contoh ini, table
fakta memuat data mengenai satu aktivitas tertentu-penjualan komersial.
Paket
Informasi : Bagaimana system data warehousing
mengetahui cara menghubungkan satu table dimensi tertentu dengan satu table
fakta tertentu? Dua jenis data tersebut akan digabungkan untuk membentuk suatu
paket informasi. Figur 8.16 menampilkan format, dan Figur 8.17 menyajikan
beberapa contoh data.
Skema
Bintang : Untuk setiap dimensi, akan ada satu kunci nyang
mengidentifikasikan dimensi dan menciptakan hubungan ke paket informasi.
Skema bintang ini memungkinkan diperolehnya
informasi seperti :
·
Unit penjualan actual menurut kode pos
data pada satu bulan tertentu
·
Perbandingan jumlaj komisi penjualan
menurut wilayah penjualan selama dua kuartal terakhir
·
Penjualan produk berdasarkan pelanggan
untuk tahun berjalan sampai dengan saat ini.
PENYIMPANAN
INFORMASI
Informasi dapat diberikan dalam bentuk terinci atau
dalam berbagai tingkat ringkasan. Figur 8.20 mengilustrasikan bagaimana
pengguna dapat melakukan navigasi di dalam tempat penyimpanan data untuk
memperoleh ringkasan informasi.
Figur 8.21 menunjukkan hasil dari suatu navigasi
drill across, yang menghasilkan output dalam hierarkai-hierarki yang berbeda.
OLAP
Segala jenis peranti lunak dapat digunakan untuk
menarik data dari empat penyimpanan data dan mengubahnya menjadi informasi.
Pembuat laporan, paket query basis data, dan model-model matematis semuanya
dapat digunakan.
Figur 8.22 mengilustrasikan kedua arsitektur diatas.
Keduanya meliputi server data warehouse dan server kedua yang berisi peranti
lunak OLAP. Perbedaan utamanya adalah stasiun kerja pengguna
MOLAP memasukkan
basis data multidimensional yang telah di download.
ROLAP dapat dengan mudah menghasilkan output pada
tingkat-tingkat terinci dan pada beberapa tingkat ringkasan namun harus
melakukan proses-proses untuk mencapai tingkat ringkasan yang belum pernah
dibuat sebelumnya.
Figur 8.23 mengilustrasikan sebuah laporan dapat
dengan mudah dibuat oleh ROLAP. Laporan ini menyajikan data penjualan dalam
tiga dimensi; menurut satu produk tertentu (DVD), menurut wilayah tertentu
(Barat), dan kuartal.
Figur 8.24 mengilustrasikan sebuah laporan ringkasan
dalam empat dimensi; jenis toko, produk, usia, dan jenis kelamin.
DATA MINING
Istilah yang sering kali dipergunakan sehubung
dengan data warehousing dan mart adalah mining (penambangan data). Data Mining
adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui oleh pengguna.
Proses ini sama seperti seorang penambang yang mencari emas dialiran sungai
pegunungan.
Verifikasi Hipotesis
Asumsikan bahwa sebuah bank telah memutuskan untuk
menawarkan reksa dana kepada para nasabahnya. Manajemen bank ingin menargetkan
materi-materi promosi pada segmen nasabah yang menawarkan potensi bisnis
tersebar. Satu pendekatan adalah bagi para manajer untuk mengidentifikasi
karakteristik-karakteristik yang mereka percaya akan dimiliki oleh anggota
sasaran pasar tersebut.
Penemuan Pengetahuan
Dalam penemuan
pengetahuan (knowledge discovery), system data warehousing menganalisis
tempat penyimpanan data warehouse, mencari kelompok-kelompok dengan
karakteristik yang sama. Dalam contoh bank, system dapat mengidentifikasi tidak
hanya kelompok menikah yang berusia muda, namun juga pasangan-pasangan menikah
yang telah pension yang menggantungkan diri pada jaminan social dan uang
pensiun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar